Purwokerto – Kursi dan pot beserta tanamannya menempel pada langit-langit Aula Fakultas Bahasa & Sastra Inggris
UNSOED, tiang-tiang akan roboh, dunia telah terbalik. Begitulah konsep panggung
ekperimental disajikan dalam ‘Berisik! Jangan berbisik #2’. Heartcorner Community kembali menggelar acara music
indie dengan setting panggung yang berbeda. Bukan hanya panggung, title
acara tersebut sendiri memiliki maksud tersendiri.
Konten ‘Berisik! Jangan Berbisik
#2’ itu menurut Kemal “Karya itu harus ditunjukkan jangan cuma dibisik-bisikkin
atau didiemin aja”. Bisa dibilang acara ini sebagai slentikan kecil di kalangan musisi purwokerto. Bagaimana tidak,
semua line-up acara tersebut telah berhasil menelurkan album yang sesuai karakter
musik mereka sendiri.
Malam minggu (26/1) sebuah
gebrakan bernuansa rock dan shoegaze
dimulai oleh The Harrison, Terasku (Smg) , Sad Story On Sunday, dan Zoo (Jogja).
Bukan hanya berisik! Mereka membawakan
musik dengan atractive serta expressive,
dan ngomong-ngomong soal karya, malam itu juga Zoo bertandang ke kota bawor
sebagai rangkaian tour promo album mereka bertajuk ‘Prasasti’. Big
apreciate buat Zoo karena musiknya yang unique,
dengan bahasa mereka sendiri mereka tuangkan dalam lagu.
Dapat dilihat bahwa acara musik
seperti itu wajib didukung keberdaannya, mengingat pentingnya wadah apresiasi
music indie serta sebagai ajang promo band-band indie muda dan band-band yang
produktif dalam berkarya. “Kalo emang butuh, kami bakal adain lagi. Mugkin ada
‘Berisik! Jangan Berbisik #3’” kata Kemal.
Teks oleh: Usman Nurfatah
Foto oleh: Istiani Danu Purwanti
No comments:
Post a Comment