Pages

2/21/13

TING!


                 
 “TING! cerita tentang sebuah kejadian di negeri yang entah dimana, tentang suara yang mengganggu, suara yang terus mengganggu kita dan ingin kita bagi kepada kalian semua” - Riva April Ramadhan (Sutradara pementasan TING!)

                Minggu, 3 Februari 2013 pukul 19.25 baru terlihat segelintir orang saja mengantri di luar ruang pementasan Aula FISIP Unsoed. Baru sekitar pukul 19.35 pintu ruangan pementasan dibuka. Dan beberapa waktu setelah itu ruangan baru mulai dipenuhi penonton. Pementasan berjudul “TING!” digelar oleh Teater MäRGiN malam itu. Setelah penonton dikondisikan, sesaat terlihat Sutradara naik ke atas panggung dan memberi prakata sebelum pementasan dimulai. 


                “Ohh, ibu dan ayah selamat pagi. Ku pergi sekolah sampai kan nanti....” dan selanjutnya hingga selesai lagu ciptaan Ibu Sud berjudul “Pergi Belajar” ini dengan lantang dinyanyikan membuka pementasan. Seperti  pembukaan diawal, konsep cerita yang dibawakan memang bertema pendidikan. Dilakoni oleh Adistya Sahda, Krisna Suh Sasomo, Ayu Pratiwi Azharia, Ricko Desvian M.E , M. Rendy, Citra Elita D. dan disutradarai oleh Riva April Ramadhan. Menceritakan tentang pencetusan sistem pendidikan baru, yang nantinya akan setara dengan pendidikan Internasional oleh Pak Sarwana, beliau adalah kepala biro Intelegensi masyarakat  (diperankan Krisna Suh Sasomo) dan atas persetujuan Ibu Residen ( diperankan Adistya Sahda). Program ini dinamakan program peminteran masyarakat. Namun dirasa program ini masih menimbulkan beberapa masalah karena ketidakseimbangan perhatian pemerintah terhadap sekolah-sekolah di pelosok yang semakin parah kondisinya. Ini tergambar pada adegan dimana Pak Samsul, seorang kepala sekolah yang kondisi sekolahnya hampir ambrug (diperankan M. Rendy) dan Bu Ratna seorang aktivis LSM (diperankan Citra Elita D.) yang mengadu kepada Pak Anggoro, beliau staf khusus residen urusan masyarakat (diperankan Ricko Desvian M.E.) karena beberapa hal tadi. Sampai pada akhirnya Pak Anggoro melaporkannya kepada Ibu residen, namun hal ini tidak digubris sama sekali. Dan klimaksnya ketika Residen di demo oleh pendemo yang menginginkan program peminteran masyarakat dihentikan. Hingga kepemimpinan Bu Residen digulingkan setelah turunnya surat keputusan yang dibacakan oleh Bu Jelita, beliau Ketua Parlemen Daerah (diperankan Ayu Pratiwi Azharia). Maka sebagai penggantinya kursi Residen akhirnya diduduki oleh Pak Anggoro. Di adegan terakhir, sambil memegang segelas anggur di tangannya Pak Anggoro tersenyum lebar dan seraya berkata bahwa dia mempunyai planning untuk membuat program peminteran masyarakat jilid 2.

                Hampir selama 1 jam pementasan ini digelar, pukul 21.07 pementasan ini ditutup dengan diskusi ringan namun cukup hangat. Tidak hanya dihadiri oleh kalangan teater kampus saja tapi juga penggiat seni khususnya teater, lainnya.

                Pementasan “TING!” ini diproyeksikan untuk mengikuti Festamasio VI (Festival Teater Mahasiswa Nasional), setelah sebelumnya Teater MäRGiN mengirimkan video pementasan ini dan lolos 20 besar. Diadakan pada tanggal 8 – 14 Februari kemarin, di Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya. Membutuhkan persiapan hampir selama 12 bulan untuk penggarapan “TING!” ini hingga akhir tahap kemarin. Selain itu Naskah “TING!” yang ditulis oleh Jony Nur Pratomo, Ricko Desvian M.E, Citra Elita D. ini, juga masuk 20 naskah terbaik yang nantinya akan dibukukan. (red.)   

Teks & Foto oleh: Diar Wisnu Paramarta 





No comments:

Post a Comment