“TING! cerita tentang sebuah kejadian di negeri yang entah dimana, tentang suara yang mengganggu, suara yang terus mengganggu kita dan ingin kita bagi kepada kalian semua” - Riva April Ramadhan (Sutradara pementasan TING!)
Minggu, 3 Februari 2013 pukul 19.25
baru terlihat segelintir orang saja mengantri di luar ruang pementasan Aula
FISIP Unsoed. Baru sekitar pukul 19.35 pintu ruangan pementasan dibuka. Dan
beberapa waktu setelah itu ruangan baru mulai dipenuhi penonton. Pementasan berjudul
“TING!” digelar oleh Teater MäRGiN malam itu. Setelah penonton dikondisikan,
sesaat terlihat Sutradara naik ke atas panggung dan memberi prakata sebelum
pementasan dimulai.
“Ohh, ibu dan ayah selamat pagi. Ku pergi sekolah sampai kan nanti....”
dan selanjutnya hingga selesai lagu ciptaan Ibu Sud berjudul “Pergi Belajar”
ini dengan lantang dinyanyikan membuka pementasan. Seperti pembukaan diawal, konsep cerita yang
dibawakan memang bertema pendidikan. Dilakoni oleh Adistya Sahda, Krisna Suh
Sasomo, Ayu Pratiwi Azharia, Ricko Desvian M.E , M. Rendy, Citra Elita D. dan
disutradarai oleh Riva April Ramadhan. Menceritakan tentang pencetusan sistem
pendidikan baru, yang nantinya akan setara dengan pendidikan Internasional oleh
Pak Sarwana, beliau adalah kepala biro Intelegensi masyarakat (diperankan Krisna Suh Sasomo) dan atas
persetujuan Ibu Residen ( diperankan Adistya Sahda). Program ini dinamakan program peminteran masyarakat. Namun
dirasa program ini masih menimbulkan beberapa masalah karena ketidakseimbangan
perhatian pemerintah terhadap sekolah-sekolah di pelosok yang semakin parah kondisinya.
Ini tergambar pada adegan dimana Pak Samsul, seorang kepala sekolah yang kondisi
sekolahnya hampir ambrug (diperankan M.
Rendy) dan Bu Ratna seorang aktivis LSM (diperankan Citra Elita D.) yang mengadu
kepada Pak Anggoro, beliau staf khusus residen urusan masyarakat (diperankan Ricko
Desvian M.E.) karena beberapa hal tadi. Sampai pada akhirnya Pak Anggoro
melaporkannya kepada Ibu residen, namun hal ini tidak digubris sama sekali. Dan
klimaksnya ketika Residen di demo oleh pendemo yang menginginkan program peminteran masyarakat
dihentikan. Hingga kepemimpinan Bu Residen digulingkan setelah turunnya surat
keputusan yang dibacakan oleh Bu Jelita, beliau Ketua Parlemen Daerah (diperankan
Ayu Pratiwi Azharia). Maka sebagai penggantinya kursi Residen akhirnya diduduki
oleh Pak Anggoro. Di adegan terakhir, sambil memegang segelas anggur di
tangannya Pak Anggoro tersenyum lebar dan seraya berkata bahwa dia mempunyai planning untuk membuat program peminteran masyarakat jilid 2.
Hampir selama 1 jam pementasan
ini digelar, pukul 21.07 pementasan ini ditutup dengan diskusi ringan namun
cukup hangat. Tidak hanya dihadiri oleh kalangan teater kampus saja tapi juga
penggiat seni khususnya teater, lainnya.
Pementasan “TING!” ini diproyeksikan
untuk mengikuti Festamasio VI (Festival Teater Mahasiswa Nasional), setelah
sebelumnya Teater MäRGiN mengirimkan video pementasan ini dan lolos 20 besar. Diadakan pada
tanggal 8 – 14 Februari kemarin, di Institut Teknologi Sepuluh November
Surabaya. Membutuhkan persiapan hampir selama 12 bulan untuk penggarapan
“TING!” ini hingga akhir tahap kemarin. Selain itu Naskah “TING!” yang ditulis
oleh Jony Nur Pratomo, Ricko Desvian M.E, Citra Elita D. ini, juga masuk 20
naskah terbaik yang nantinya akan dibukukan. (red.)
Teks & Foto oleh: Diar Wisnu Paramarta
No comments:
Post a Comment